Pengertian, Macam-Macam Majas dan Contohnya Lengkap

9:49 AM Add Comment
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan materi Bahasa Indonesia tentang Majas (gaya bahasa), meliputi pengertian, jenis atau macam-macam majas, dan contohnya dalam kalimat. Secara umum, majas terbagi 4 macam yaitu Majas Perbandingan, Majas Pertentangan, Majas Sindiran, dan Majas Penegasan. Baiklah mari kita bahas selengkapnya..

Pengertian Majas


Majas atau gaya bahasa adalah bahasa kiasan yang di gunakan untuk mempercantik  susunan kalimat yang bertujuan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu menciptakan efek-efek tertentu baik itu melalui lisan atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.

Kita pasti sering menemukan penggunaan majas ketika kita membaca karya sastra tulis seperti   Puisi, pantun, novel, cerpen, hikayat, maupun dalam suatu artikel. Penggunaan majas dalam sebuah karya sastra bertujuan untuk membuat karya sastra tersebut semakin bagus, berkualitas, dan semakin hidup.


Pengertian, Macam-Macam Majas dan Contohnya Lengkap

Jenis / Macam-Macam Majas Beserta Contohnya.


Secara umum, majas (gaya bahasa) terbagi dalam 4 jenis, yaitu :

1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Sindiran
4. Majas Penegasan


Untuk lebih jelasnya, marilah kita bahas keempat jenis majas tersebut satu-persatu ya..

A. Majas Perbandingan


Pengertian Majas Perbandingan majas yang menyatakan perbandingan 2 hal atau lebih yang memiliki kesetaraan tingkat. Majas perbandingan biasanya berupa kiasan yang ditujukan untuk meningkatkan kesan yang didapat oleh pembaca atau pendengarnya.

Majas Perbandingan dibedakan menjadi 8 (delapan) macam. Berikut jenis / macam-macam majas perbandingan beserta contoh dalam kalimat.

1) Majas Perumpamaan (Asosiasi)

Majas perumpamaan adalah majas yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, ibarat, bak, seperti, laksana, dan lain sebagainya. Majas perumpamaan sering disebut juga dengan majas asosiasi.

Berikut ini beberapa contoh Majas Asosiasi :

a) Tekadnya kuat bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya sangat cantik bagaikan bidadari.
d) Mereka berdua sangat mirip ibarat pinang dibelah dua.
e) Senyumanmu manis seperti gula jawa.

2) Majas Metafora

Majas metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Majas metafora juga diartikan sebagai suatu majas yang dibuat dengan frase yang secara implisit tidak berarti, namun eksplisit dapat mewakili suatu maksud lain yang didasari pada perbandingan atau persamaan.


Pemakaian kata atau kelompok kata dalam majas metafora bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.

Contoh Majas metafora antara lain :

a)      Anakku itu adalah satu-satunya harta karunku. (harta karun = sangat berharga)
b)      Kemarin malam, pasar di desaku ludes dilalap si jago merah.
c)      Maria selalu menjadi bintang kelas.
d)      Tikus berdasi mulai kebakaran jenggot mengetahui kroninya tertangkap.
e)      Di kelas, ia menjadi anak emas.

3) Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.

Beberapa Contoh Majas personifikasi antara lain:

a) Angin puting beliung mengamuk memporak-porandakan kota.
b) Ombak laut berkejaran ke tepi pantai.
c) Laptop tua inilah yang selalu setia menemaniku.
d) Peluit wasit menjerit panjang menjadi pertanda pertandingan telah usai.
e) Matahari ikut tersenyum menyaksikan terlaksananya pernikahannya.

4) Majas Alegori

Majas alegori adalah majas yang digunakan untuk menjelaskan maksud tertentu secara tidak langsung (non harfiah) namun masih saling berkaitan. Majas ini menjelaskan suatu hal secara tersirat menggunakan perbandingan hal lain. Majas ini irip dengan majas metafora,  tetapi membandingkan secara keseluruhan / utuh.  Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.

Contoh Majas Alegori:

•    Berumah tangga itu diumpamakan seperti mengarungi samudra dengan bahtera, terkadang dijumpai indahnya panorama yang begitu mempesona tapi tidak jarang terkena hantaman ombak dan badai menerpa, membuat guncangan dahsyat ke kita.
•    Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
•    Dunia ini bagaikan tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap manusia yang memandangnya. Sangat menakjubkan dan begitu indah. Tapi lambat laun ia akan menguning kering yang pada akhirnya musnah
•    Otak manusia laksana mata pisau, semakin dipakai semakin tajam dan membuatnya semakin disegani manusia. Namun jika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun akan tumpul, mengarat dan tidak lagi menyilaukan.

5) Majas Simbolik

Pengertian Majas simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Pada umumnya simbol yang digunakan dalam majas ini sudah dengan mudah dipahami oleh banyak orang.

Contoh Majas simbolik antara lain :

a)   Semua juga tahu kalau dia adalah buaya darat.
b)   Persoalan itu kini masuk ke meja hijau.
c)   Kamu itu seperti bunglon. (bunglon, lambang orang yang tidak berpendirian)
d)   Ia adalah seorang bunga desa di kampungku.
e)   Ia menjadi kambing hitam atas kekalahan tim.

6) Majas Metonimia

Majas metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Mudahnya, seperti menggunakan merk atau nama khusus suatu benda sebagai pengganti nama benda lain yang lebih umum.

Contoh Majas metonimia antara lain :
a) Di kantongnya selalu terselib sebungkus Djarum. (maksudnya rokok Djarum)
b) Siti membeli 4 botol Aqua untuk tamunya. (Air minum)
c) Besok, aku akan pergi ke Surabaya naik Garuda (maksudnya pesawat)

7) Majas Sinekdoke

Majas sinekdoke adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Terdapat dua jenis majas ini, yaitu majas sinekdoke pars pro toto dan sinekdoke totem pro parte.

a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.

Contoh :
-  Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
-  Untuk dapat menyaksikan laga final nanti, per kepala wajib membayar Rp. 200.000,-

b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
-  Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 3-0.
-  Semoga saja Indonesia menjadi juara umum dalam Sea Game nanti.

8) Majas Simile

Majas simile adalah majas yang membandingkan secara eksplisit (jelas) antara dua hal dengan menggunakan kata penghubung,layaknya, ibarat, umpama, bak, bagai dan lain sebagainya. Dilihat sekilas majas ini mirip dengan majas perumpamaan / asosiasi.

Contoh Majas Simile antara lain :

a)    Senyumanmu sungguh indah bagaikan bunga yang bermekaran.
b)    Raisa begitu cantik bak bidadari dari surga.
c)    Sejuknya perkataan ibu bagaikan embun di pagi hari.
d)    Mereka seperti anjing dan kucing, tak pernah akur.
e)    Mereka bagaikan keyboard dan mouse yang saling melengkapi
 

B. Majas Pertentangan


Majas pertentangan adalah majas yang biasa digunakan untuk menyatakan suatu hal yang sebenarnya dengan istilah yang berlawanan. Penggunaan majas pertentangan ditujukan untuk mendapatkan kesan yang diterima oleh pembaca atau pendengar tentang hal yang disampaikan.

Majas Pertentangan dibedakan menjadi 4 (empat) macam. Berikut jenis / macam-macam majas pertentangan beserta contoh dalam kalimat.

1) Majas Antitesis

Majas antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.

Contoh Majas Antitesis :

a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival barongan di kota Blora.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan, karena yang membedakan adalah ketaqwaan seseorang.
c) Besar kecilnya rejeki tetap wajib kita syukuri

2) Majas Paradoks

Majas paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Di antara macam macam majas lainnya, majas paradoks adalah majas yang cukup sering dijumpai dalam sebuah roman atau novel.

Berikut adalah beberapa contoh majas paradoks :

a) Aku merasa sepi di tengah hiruk pikuk di kota ini.
b)  Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh Majas Hiperbola antara lain:

a) Harga ponsel canggih itu mencekik leher.
b) Jeritan hatiku terdengar sampai langit ketujuh.
c) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
d) Cintaku padamu setinggi gunung Himalaya.
e) Aku akan terus mencarimu meski ke ujung dunia.

4) Majas Litotes

Majas litotes adalah gaya bahasa dengan ungkapan yang dikecilkan atau direndahkan daripada kenyataannya. Tujuan penggunaan majas ini adalah cara untuk merendahkan diri dihadapan pembaca atau pendengarnya.

Contoh Majas Litotes :

a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Aku yang bodoh ini hanya dapat mengajarkan ini.
c) Aku akan sangat senang bila kamu sudi ke gubuk tua kami ini.

C. Majas Sindiran


Majas Perbandingan ialah majas yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.

Majas sindiran dibedakan menjadi 3 (tiga) macam. Berikut jenis / macam-macam majas sindiran beserta contoh dalam kalimat :

1) Majas Ironi

Majas Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.

Berikut beberapa contoh Majas Ironi :

a) Ia benar-benar anak yang rajin, tugas dari gurunya menggunung tak tersentuh.
b) Bagus sekali tulisanmu itu,  sampai aku tak dapat membacanya.
c) Ia memang karyawan teladan, jam segini baru datang.
d) Bagus sekali perkataanmu, ia pasti sakit hati mendengar ini.

2) Majas Sinisme

Majas  Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.

Contoh Majas Sinisme :

a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Aku bangga mendapat nilai 7 dengan kerja kerasku sendiri, daripada kamu mendapat nilai 10 dengan cara curang.
c) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3) Majas Sarkasme

Majas Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh Majas Sarkasme :
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi sana!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
c) Kau memang manusia berhati iblis, aku menyesal pernah mengenalmu.

Pengertian, Macam-Macam Majas (Gaya Bahasa)

D. Majas Penegasan


Majas Penegasan ialah majas yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.

Majas Penegasan dibedakan  menjadi 7 (tujuh) macam. Berikut ini macam-macam majas penegasan dan contohnya dalam kalimat :

1) Majas Pleonasme

Majas Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh Majas Pleonasme :

a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
c) Cepat turun ke bawah, atau kamu tak mendapat jatah makan.
d) Ayah membelikan kami beraneka ragam macam buah.
e) Dinda riang gembira karena ia diterima di Perguruan Tinggi Negeri.

2) Majas Repetisi


Majas Repetisi adalah majas pengulangan suatu kata dalam beberapa frasa dengan tujuan menegaskan suatu maksud.

Contoh Majas Repetisi :

a) Engkaulah yang kutunggu, engkaulah yang kunanti, engkaulah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
c) Dia, dia dan dia saja yang ada dalam pikiranku saat ini.
d) Siti terus belajar, belajar dan belajar karena ingin mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri.

3) Majas Paralelisme

Majas Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya digunakan untuk penegasan makna frase di dalam puisi.

Contoh Majas Paralelisme :

Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban.

4) Majas Tautologi

Majas Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh Majas Tautologi :

a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Betapa sepi malam ini, betapa sunyi pengharapan ini
c) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
d) Kau memang pintar, kau memang cerdas, kau memang cerdik.
e) Hancur-lebur hatiku, setelah kau putuskan hubungan ini.

5) Majas Klimaks

Majas Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dan makin lama makin meningkat.

Contoh Majas Klimaks :

a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri untuk membeli minyak.
b) Ketua RT, RW, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
c) Harga souvenir di toko itu bervariasi dari puluhan ribu, ratusan ribu, hingga jutaan rupiah.

6) Majas Antiklimaks

Majas Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun.

Contoh Majas Antiklimaks :

a) Kepala sekolah, guru, dan siswa melaksanakan upacara dengan hikmad.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI yang ke-72.
c) Baju tersebut tersedia dalam ukuran XXL, XL, L, M hingga S.
d) Tak peduli kamu tua, muda, atau anak-anak sekalipun, merokok itu berbahaya bagi kesehatan.

7) Majas Retorik


Majas Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh Majas Retorik:

a) Kata siapa cita-cita dapat terwujud cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selalu kau bangga-banggakan ?
c) Apa iya kamu tak mencintainya, sedangkan sorot matamu telah mengatakannya?
d) Benarkah kau tak butuh uang ini, sedang kebutuhanmu begitu banyak?


Demikian materi Bahasa Indonesia tentang Majas (gaya bahasa), meliputi pengertian, jenis atau macam-macam majas, dan contohnya dalam kalimat yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat membantu..

Wakaf : Pengertian, Tujuan, Dasar Hukum, Syarat, Macam, Fungsi

9:47 AM Add Comment
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi. Pada postingan ini, akan kami bagikan artikel tentang Wakaf meliputi pengertian, tujuan wakaf, dasar hukum, rukun dan syarat wakaf, macam-macam wakaf, dan fungsi wakaf.  Mari kita bahas selengkapnya...

Pengertian Wakaf


Menurut bahasa, kata wakaf berasal dari bahasa Arab, yaitu Waqafa yang artinya menahan atau berhenti atau berdiam di tempat atau tetap berdiri.

Menurut istilah Fiqih, wakaf adalah memindahkan hak milik pribadi menjadi milik suatu badan yang memberi manfaat bagi masyarakat (Mujieb, 2002:414).

Wakaf menurut hukum Islam dapat juga berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan lama zatnya kepada seseorang atau nadzir (penjaga wakaf) baik berupa perorangan maupun berupa badan pengelola dengan ketentuan bahwa hasil atau manfaatnya digunakan untuk hal-hal yang sesuai dengan syari’at Islam (M. Zein, 2004:425).

 

Tujuan Wakaf


Wakaf  merupakan amalan yang berdasarkan ketentuan agama dengan tujuan taqarrub kepada Allah SWT untuk mendapatkan kebaikan dan ridha-Nya. Mewakafkan harta benda jauh lebih utama dan lebih besar pahalanya daripada bersedekah biasa, karena sifatnya kekal dan manfaatnya pun lebih besar. Pahalanya akan terus mengalir kepada wakifnya meskipun dia telah meninggal.

Tujuan wakaf berdasarkan hadits yang berasal dari Ibnu Umar ra. dapat dipahami ada dua macam yakni:
1.    Untuk mencari keridhaan Allah SWT
2.    Untuk kepentingan masyarakat

Wakaf : Pengertian, Tujuan, Dasar Hukum, Syarat, Macam, Fungsi

Hukum dan Keistimewaan Wakaf

Hukum wakaf seperti amal jariyah. Sesuai dengan jenis amalnya, orang yang berwakaf bukan hanya berderma (sedekah) biasa, tetapi lebih besar pahala dan manfaatnya terhadap orang yang berwakaf. Pahala yang diterimanya akan terus mengalir selama harta atau barang yang diwakafkan tersebut masih digunakan dan bermanfaat. Hukum wakaf adalah sunah. Ditegaskan dalam hadits:

اِذَا مَاتَ ابْنَ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْ عِلْمٍ يَنْتَفَعُ بِهِ اَوْ وَلَدِ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ (رواه مسلم)

Artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga (macam), yaitu sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang dimanfaatkan, atu anak shaleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Di antara keistimewaan wakaf dibandingkan dengan sedekah dan hibah antara lain :

1. Terus-menerusnya pahala yang akan mengalir. Ini adalah tujuan wakaf dilihat dari sisi wakif (yang mewakafkan).
2. Terus-menerusnya manfaat dalam berbagai jenis kebaikan dan tidak terputus dengan sebab berpindahnya kepemilikan. Ini adalah tujuan wakaf dilihat dari kemanfaatannya bagi kaum muslimin.

 

Dasar Hukum Wakaf


Disyariatkannya wakaf di antaranya ditunjukkan oleh dalil-dalil sebagai berikut.

1. Dalil dari al-Qur’an

Allah berfirman: Kalian sekali-kali tidak akan menggapai kebaikan kecuali kalian mau menginfaqkan harta-benda yang kalian cintai. (Q.S. Ali Imran: 92).

Aspek pendalilannya adalah: Kebaikan akan tergapai dengan wakaf. Hal ini berdasarkan riwayat bahwa Abu Thalhah, ketika beliau mendengar ayat tersebut, beliau bergegas untuk mewakafkan sebagian harta yang ia cintai, yaitu Beirha, sebuah kebun yang terkenal. Maka, ayat tersebut menjadi dalil atas disyariatkannya wakaf.

2. Dalil dari al-Hadits

Asy-Syaikh Muhammad ibn Shalih al-’Utsaimin Rahimahullah mengatakan, “Yang menjadi pijakan dalam masalah ini (wakaf) adalah bahwasanya Amirul Mukminin Umar bin al-Khaththab RA. memiliki tanah di Khaibar. Tanah tersebut adalah harta paling berharga yang beliau miliki. Beliau pun datang menemui Rasulullah SAW  untuk meminta pendapat Rasulullah SAW  tentang apa yang seharusnya dilakukan (dengan tanah tersebut) - karena para sahabat adalah orang-orang yang senantiasa menginfakkan harta yang paling mereka sukai. Rasulullah SAW  memberikan petunjuk kepada beliau untuk mewakafkannya dan mengatakan,

إِنْ شِئْتَ حَبَسْتَ أَصْلَهَا، وَتَصَدَقْتَ بِهَا

“Jika engkau mau, engkau tahan harta tersebut dan engkau sedekahkan hasilnya.” (HR. Bukhari-Muslim)

Ini adalah wakaf pertama dalam Islam. Cara seperti ini tidak dikenal di masa jahiliah.”

Disyariatkannya wakaf juga ditunjukkan oleh hadits:

إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ إِلاّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالحِ يَدْعُوْ لَهُ

“Apabila seorang manusia meninggal dunia, terputus darinya amalnya kecuali dari tiga hal (yaitu): dari sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, al-Imam an-Nawawi t berkata terkait dengan hadits ini, “Di dalam hadits ini ada dalil yang menunjukkan tentang benar/sahnya wakaf dan besarnya pahalanya.” (al-Minhaj, Syarh Shahih Muslim)

3. Ijma’

Sebagaimana diisyaratkan oleh Imam Tirmidzi ketika menjelaskan hadits Umar Radhiyallaahu ‘anhu tentang wakaf.

Beliau berkata, “Ini adalah hadits hasan sahih”. Para ulama dari kalangan para sahabat  Rasulullah SAW  dan yang lainnya telah mengamalkan hadits ini. Di samping itu, kami tidak menjumpai adanya perbedaan pendapat di kalangan orang-orang yang terdahulu di antara mereka tentang dibolehkannya mewakafkan tanah dan yang lainnya.” (Jami’ al-Imam at-Tirmidzi)

 

Rukun dan Syarat Wakaf


Menurut jumhur ulama dari mazhab Syafi’i, Maliki dan Hanbali, mereka sepakat bahwa rukun wakaf ada empat, yaitu:

1. Wakif (orang yang berwakaf)

a. Syarat seorang wakif yaitu :
b. Orang yang berakal dan dewasa pemikirannya (rasyid).
c. Sudah berusia baligh dan bisa bertransaksi.
d. Orang yang merdeka (bukan budak).

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan menyebutkan dalam Mulakhas Fiqhi, “Disyaratkan bagi orang yang wakaf, ia adalah orang yang transaksinya diterima (bisa menggunakan harta), yaitu dalam keadaan sudah baligh, merdeka, dan dewasa pemikirannya (rasyid). Maka dari itu, tidak sah wakaf yang dilakukan oleh anak yang masih kecil, orang yang idiot, dan budak.” (al-Mulakhash)

2. Mauquf ‘alaih (orang yang menerima wakaf)

Jika wakaf ditujukan untuk kepentingan umum, maka deemi terjaganya kelangsungan dan manfaat, maka pengelolaan wakaf diserahkan kepada seorang nazir. Adapun kriteria seorang nazir adalah :

a. Berakal sehat
b. Dewasa
c. Amanah
d. Memahami cara mengelola harta waqaf.
e. Cakap

3. Mauquf  (harta yang diwakafkan)

Hal yang perlu diperhatikan tentang harta yang akan diwakafkan antara lain:

a. Harta yang diwakafkan telah diketahui dan ditentukan bendanya.

Sesuatu yang diwakafkan harus sudah jelas dan ditetapkan. Bukan sesuatu yang belum jelas bendanya, karena kalau demikian, tidak sah wakafnya.

Contoh : Seseorang mengatakan, “Saya wakafkan salah satu rumah saya.”
Wakaf seperti ini tidak sah, karena rumah yang dia wakafkan belum ditentukan, kecuali kalau mewakafkan sesuatu yang belum ditentukan namun dari benda yang sama jenis dan keadaannya.

Pendapat yang benar dalam masalah ini adalah jika keadaan benda tersebut sama, maka wakafnya sah. Contohnya, seseorang memiliki dua rumah yang sama dari segala sisinya. Kemudian dia mengatakan, “Saya wakafkan salah satu rumah saya kepada fulan.” Yang demikian ini tidak mengapa….”

b. Benda tersebut adalah milik orang yang mewakafkan

Tidak diperbolehkan mewakafkan harta yang sedang dijadikan jaminan hutang atau digadaikan kepada pihak lain.

c. Harta yang diwakafkan adalah benda yang bisa terus dimanfaatkan dengan tetap masih ada wujud bendanya.

4. Sighat (pernyataan wakif untuk mewakafkan harta bendanya).

Adapun lafadz yang dengannya wakaf akan teranggap sah, para ulama membaginya menjadi dua bagian:
1. Lafadz yang sharih, yaitu lafadz yang dengan jelas menunjukkan wakaf dan tidak mengandung makna lain. Contoh : “Saya wakafkan tanah ini ........”
2. Lafadz kinayah, yaitu lafadz yang mengandung makna wakaf meskipun tidak secara langsung dan memiliki makna lainnya, namun dengan tanda-tanda yang mengiringinya menjadi bermakna wakaf. Contoh : “Saya sadaqahkan untuk dibangun ........”

Unsur-unsur Wakaf menurut Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

Menurut pasal 6 Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004, wakaf dilaksanakan dengan memenuhi unsur wakaf sebagai berikut:
1.    Wakif
2.    Nadzir (orang / badan pengelola wakaf)
3.    Harta Benda Wakaf
4.    Ikrar Wakaf
5.    Peruntukkan Harta Benda Wakaf
6.    Jangka Waktu Wakaf

Bagaimana seseorang telah dianggap sah telah berwakaf?

Wakaf akan terjadi atau teranggap sah dengan salah satu dari dua cara berikut.
1. Ucapan yang menunjukkan wakaf, seperti, “Saya wakafkan bangunan ini,” atau, “Saya jadikan tempat ini sebagai masjid.

2. Perbuatan yang menunjukkan wakaf, seperti menjadikan rumahnya sebagai masjid dengan cara mengizinkan kaum muslimin secara umum untuk shalat di dalamnya; atau menjadikan tanahnya menjadi permakaman dan membolehkan setiap orang mengubur jenazah di tempat tersebut.

Ketika seseorang membangun masjid dan mengatakan kepada orang-orang secara umum (disertai niat berwakaf), “Shalatlah di tempat ini!”, berarti dia telah mewakafkan tempat tersebut meskipun dia tidak mengucapkan, “Saya wakafkan tempat ini untuk masjid.”

 

Macam-macam Wakaf


Wakaf terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan tujuan, batasan waktunya dan penggunaan barangnya.

a. Macam-Macam wakaf berdasarkan tujuan

Wakaf berdasarkan tujuan ada tiga macam, yaitu:

1.   Wakaf sosial untuk kebaikan masyarakat (khairi), yaitu wakaf yang bertujuan untuk kepentingan umum
2.   Wakaf keluarga (dzurri), yaitu wakaf yang bertujuan untuk memberi manfaat kepada wakif, keluarganya, keturunannya, dan orang-orang tertentu, tanpa melihat kaya atau miskin, sakit atau sehat dan tua atau muda. Seperti telah kita ketahui sedekah terbaik adalah sedekah kepada kerabat / keluarga.
3.    Wakaf gabungan (musytarak), yaitu wakaf bertujuan  untuk kepentingan umum dan keluarga secara bersamaan.

b. Macam-Macam wakaf berdasarkan batasan waktunya

Wakaf berdasarkan batasan waktunya terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1.    Wakaf abadi yaitu apabila barang yang diwakafkan bersifat abadi, seperti tanah dan tanah beserta bangunan, atau barang bergerak yang ditentukan oleh wakif sebagai wakaf abadi dan produktif, dimana sebagian hasilnya untuk disalurkan sesuai tujuan wakaf, sedangkan sisanya untuk biaya perawatan wakaf dan mengganati kerusakannya.

2.    Wakaf Sementara yaitu apabila barang yang diwakafkan berupa barang  yang mudah rusak ketika dipergunakan tanpa memberi syarat untuk mengganti bagian yang rusak. Wakaf sementara juga bisa dikarenakan oleh keinginan wakif yang memberi batasan waktu ketika mewakafkan barangnya.

c. Macam-Macam wakaf berdasarkan penggunaannya

Wakaf berdasarkan penggunaanya dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1.    Wakaf langsung yaitu wakaf yang pokok barangnya digunakan untuk mencapai tujuannya seperti mesjid untuk shalat, sekolah untuk kegiatan belajar mengajar, rumah sakit untuk mengobati orang sakit dan sebagainya.

2.    Wakaf Produktif yaitu wakaf yang pokok barangnya digunakan untuk kegiatan produksi dan hasilnya diberikan sesuai dengan tujuan wakaf.

Fungsi Wakaf


Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 pasal 5 dijelaskan bahwa fungsi wakaf adalah mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.

Fungsi wakaf itu terbagi menjadi empat fungsi, yaitu:

1.    Fungsi Ekonomi. Salah satu aspek yang terpenting dari wakaf adalah keadaan sebagai suatu sistem transfer kekayaan yang efektif.
2.    Fungsi Sosial. Apabila wakaf diurus dan dilaksanakan dengan baik, berbagai kekurangan akan fasilitas dalam masyarakat akan lebih mudah teratasi.
3.    Fungsi Ibadah. Wakaf merupakan satu bagian ibadah dalam pelaksanaan perintah Allah SWT, serta dalam memperkokoh hubungan dengan-Nya.
4.    Fungsi Akhlaq. Wakaf akan menumbuhkan ahlak yang baik, dimana setiap orang rela mengorbankan apa yang paling dicintainya untuk suatu tujuan yang lebih tinggi dari pada kepentingan pribadinya

Sumber dan Referensi

  • Mujieb, M. Abdul dkk, 2002, Kamus Istilah Fiqih, cet. III, Jakarta: Pustaka Firdaus.
  • M. Zein, Satria Effendi, 2004, Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer, cet. I, Jakarta: Kencana.
  • Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf
  • http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-rukun-dan-fungsi-wakaf.html
  • http://waqafadalah.blogspot.co.id/2010/02/wakafobyek-wakafsyarat-wakafmacam-macam.html
  • http://pusdamm.blogspot.co.id/2013/09/lengkap-wakaf-dalam-islam-definisiarti.html

46 Jenis/ Macam-Macam Profesi & Pekerjaan dan Tugasnya

9:35 AM Add Comment
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang 46 Jenis/ Macam-Macam Profesi & Pekerjaan dan Tugasnya. Oke langsung saja, ini dia....

1.    Arsitek, tugas :  merancang desain suatu bangunan.
2.    Apoteker, pekerjaannya yaitu melayani dan mengawasi peracikan dan penyerahan obat, memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat.
3.    Akuntan, pekerjaannya adalah melakukan pembukuan keuangan.
4.    Aktor (laki-laki) /  Aktris (perempuan), memerankan suatu tokoh dalam film, sinetron, dll
5.    Atlet, bertanding dalam suatu turnamen / pertandingan olahraga.

Jenis/ Macam-Macam Profesi & Pekerjaan dan Tugasnya


6.    Bidan, tugas merawat ibu hamil, membantu persalinan, dan merawat bayi yang baru lahir.
7.    Dokter, tugas memeriksa pasien, memberikan obat yang sesuai, memberi arahan, imbauan dan larangan kepada pasien agar pasien cepat sembuh, dll.
8.    Dosen, tugas : mengajar mahasiswa di perguruan tinggi.
9.    Direktur, tugas memimpin / memberikan arahan kepada karyawannya dalam melakukan pekerjaan suatu perusahaan, melakukan evaluasi, dll.
10.    Desainer, membuat desain atau rancangan baju.
11.    Guru, pekerjaannya adalah mengajar atau mendidik siswa / murid di sekolah.
12.    Hakim, tugas membuat keputusan untuk menjatuhkan hukuman atau membebaskan seorang terhadap terdakwa / termohon dalam persidangan sesuai hukum yang berlaku.
13.    Jaksa, tugas mengajukan tuntutan kepada terdakwa (terdakwa = orang yang diduga melakukan pelanggaran hukum)
14.    Kasir, tugasnya adalah melayani pembayaran atas pembelian barang atau jasa seperti di toko, kafe, rumah sakit, dll.
15.    Kondektur, membantu sopir dalam pengoperasian angkutan umum.
16.    Koki, tugas memasak di suatu rumah makan, restoran, kafe, dll.

Jenis/ Macam-Macam Profesi & Pekerjaan dan Tugasnya

17.    Karyawan, melakukan pekerjaan sesuai bidangnya di suatu perusahaan tempatnya bekerja.
18.    Masinis, tugas menjalankan kereta api.
19.    Model, tugas memperagakan / menampilkan dan mempromosikan pakaian mode atau produk lainnya untuk tujuan iklan atau promosi atau yang berpose untuk karya seni.
20.    Nelayan, kegiatannya yaitu menangkap ikan untuk dijual.
21.    Novelis, menulis novel.
22.    Nakhoda, tugas menjalankan kapal.
23.    Pegawai Negeri Sipil, tugas melakukan pelayanan publik atau tugas lainnya sesuai dengan instansi masing-masing.
24.    Penyanyi, bernyanyi dalam suatu pertunjukan musik atau dalam studio (perekaman lagu)
25.    Pengacara, memberikan bantuan hukum / melakukan pembelaan kepada seorang terdakwa dalam persidangan.
26.    Programmer, tugas membuat suatu program / software / perangkat lunak / aplikasi dalam komputer.
27.    Polisi, tugas menjaga ketertiban dalam lingkungan, mengatur lalu lintas, mencegah dan menangani suatu tindak kejahatan, dll.

Jenis/ Macam-Macam Profesi & Pekerjaan dan Tugasnya

28.    Pramugari, tugas melayani atau membantu dan mengarahkan penumpang dalam pesawat terbang.
29.    Programmer, tugas membuat program atau aplikasi atau software komputer.
30.    Perawat, tugas membantu dokter dalam merawat pasien.
31.    Penerjemah, tugas menerjemahkan suatu bahasa tertentu ke dalam bahasa lainnya.
32.    Pilot, tugas menjalankan pesawat terbang.
33.    Pramusaji, tugas menghidangkan makanan / minuman di restoran / rumah makan.
34.    Presiden, memimpin pemerintahan dalam suatu negara.
35.    Penari, tugas menari dalam suatu pertunjukan.
36.    Pemadam Kebakaran, memadamkan api jika terjadi kebakaran.
37.    Pelayan, tugas melayani tamu.
38.    Petani/Pekebun, tugas menggarap lahan atau tanah pertanian/perkebunan untuk menghasilkan produk pertanian/perkebunan seperti padi, jagung, teh, kopi, sayuran, dll.
39.    Resepsionis, tugas menerima tamu.
40.    Satpam, tugas menjaga keamanan suatu area, misal rumah, kantor, kompleks, dll
41.    Seniman, berkreasi dalam bidang seni, mengadakan pertunjukan atau pameran seni, dll.
42.    Sopir, tugas menjalankan kendaraan darat, seperti mobil, bus, truk, dll
43.    Sekretaris, membantu pimpinan dalam melakukan pekerjaan dalam suatu perusahaan
44.    Tentara, tugas menjaga keamanan negara, berperang, membantu penanganan bila terjadi bencana bila diperlukan.
45.    Video-editor, pekerjaannya adalah mengedit video.
46.    Wartawan, tugas mencari dan melaporkan berita / suatu peristiwa yang penting atau menarik.

Demikian artikel tentang 46 Jenis/ Macam-Macam Profesi & Pekerjaan dan Tugasnya yang dapat kami bagikan. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan penulis...

Misi dan Tujuan Belanda Datang Ke Indonesia

11:27 AM Add Comment

           Misi dan Tujuan Bangsa Belanda ke Indonesia

Tujuan utama kedatangan Belanda ke Indonesia adalahuntuk mencari rempah-rempah. Sejak masa kerajaan-kerajaan baik Hindu-Budha maupun Islam, Nusantara terkenal dengan daerah penghasil rempah-rempah. Rempah yang dihasilkan antara lain lada, cengkeh, kunyit dan pala. Hasil rempah-rempah ini merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan bangsa barat khususnya Belanda. Rempah-rempah tersebut digunakan untuk ramuan penghangat badan maupun sebagai obat-obatan. 
Belanda
Tujuan lain mengenai kedatangan Belanda di Indonesia adalah karena Indonesia memiliki wilayah yang strategis, yakni sebagai jalur perdagangan Internasional antara pedagang-pedagang dari Asia maupun Eropa yang melewati selat malaka maupun pesisir pantai utara Pulau Jawa. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya monopoli perdagangan di Indonesia.
Penduduk di Indonesia merupakan mayoritas Islam. Sejak keberhasilan dakwah Islam Nusantara, berbagai sendi kehidupan dipengaruhi oleh Islam. Dan tidak dapat disangkal, keberadaan kesultanan Islam di Indonesia pada masa lampau mempertegas eksistensi Islam di Indonesia.
Keberadaan kesultanan Islam menjadikan Islam sebagai pemberi warna kehidupan sehari-hari masyarakat  di Nusantara. Peninggalan peradaban baik fisik maupun non-fisik menjadi bukti bahwa Islam merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan.
Pada akhir abad XVIII M, eksistensi Islam goyah. Kedatangan kolonial Belanda, yang diawali dengan VOC, segera langsung berdampak terhadap eksistensi Islam.[1]
Ada 3 tujuan dari kedatangan Belanda:
1.    Untuk mendapatkan keuntungan ekonomi
2.    Untuk mendapatkan  kekuatan politik,yaitu menguasai wilayah Indonesia
3.    Untuk menyebarkan ideology dan keagamaan
Ketiga macam tujuan tersebut secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut:
Tujuan yang bersifat ekonomi dari kedatangan Belanda ke Indonesia dimulai tahun 1595, yaitu berupa armada kapal dagang yang diutus oleh Perseroan Amsterdam. perseroan tersebut bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie ( VOC ) setelah itu menyusul  kemudian angkatan kedua tahun 1598 dibawah pimpinan Van Nede, Van Heemskerrck, dan Van Warwijck. Dalam wakyu singkat VOC sudah menguasai perdagangan di Indonesia, khususnya wilayah Banten, Maluku, Selat Bali, Ambon, dan Tidore.
Tujuan ekonomi, dan politik telah tercapai oleh Belanda. Tujuan ini ditambah dengan tujuan bersifat ideologi dan keagamaan,yaitu tujuan untuk menanmakan budaya dan agama yang berkembang di Belanda dan Indonesia. Budaya hidup berfoya-foya, berpakaian, cara berfikir,cara berbuat, dan sikap tidak peduli pada masa depan Indonesia sangat ditanamkan oleh pemerintahan Belanda melalui berbagai cara, antara lain melalui kegiatan pendidikan. Demikian pula agama yang mereka anut, yaitu Kristen Katolik mereka sebarluaskan di Indonesia dengan cara mengirim para misionaris ke berbagai daerah di Indonesia yang didukung dengan dana dan fasilitas yang memadai, dengan mendirikan gereja, dan membatasi kegiatan keagamaan islam yang telah berkembang di Indonesia.
 Tujuan kedatangan pemerintah Belanda ke Indonesia sering diungkapkan dengan istilah 3G, yaitu Gold, Glory, dan Gospel. Gold berarti  emas, berkaitan dengan tujuan ekonomi. Gospel berarti Injil atau Kitab suci adalah berkaitan dengan misi penyebaran agama kristiani, dan Glory yang berarti kejayaan yaitu berkaitan dengan penguasaan dalam bidang politik dan kekuasaan, yakni bahwa Indonesia termasuk ke dalam wilayah kekuasaan pemerintahan Belanda yang berpusat di New Derland. Kebenaran misi ini dapat dilihat dari pernyataan yang terdapat dalam dokumen VOC yang menyatakan "Badan ini harus berniaga di Indonesia dan bila perlu boleh berperang serta harus memerhatikan penyebaran agama Islam dengan mendirikan sekolah." Sehubungan dengan ketentuan ini, Gubernur Van den Cappelen pada tahun 1819 M, merencanakan berdirinya sekolah dasar bagi penduduk pribumi agar dapat membantu pemerintahan Belanda. Disamping untuk menyebarkan agama Kristen, juga agar bangsa Indonesia dapat membaca sehingga dapat mematuhi undang-undang dan peraturan yang dibuat oleh pemerintahan Belanda. Sementara itu, pendidikan agama Islam baik yang dilaksanakan di mushala, masjid, pesantren, dan madrasah dianggap tidak ada gunanya, karena sama sekali tidak membantu pemerintahan Belanda, serta tidak kaitannya sama sekali dengan kemajuan pembangunan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Lebih dari itu, Belanda menganggap bahwa agama Islam justru sebagai faktor penghambat dan penghalang bagi kemajuan dan kepentinngan Belanda.
Selanjutnya kolonial Belanda memperlakukan umat Islam sejajar dengan pribumi. Sekolah untuk mereka terbatas hanya sekolah di Desa. Padahal Islam adalah agama mayoritas penduduk pribumi. Sedangkan penduduk beragama selain Islam, khususnya Kristen (Ptotestan dan Katolik) diperlakukan sama dengan orang Eropa. Keadaan ini membekas dalam hati umat Islam. Keadaan yang dialami penduduk pribumi pada dasarnya adalah keadaan umat Islam. Di samping itu, kolonial Belanda selalu menempatkan Islam sebagai musuh untuk kolonialisme maupun untuk usaha menyebarkan agama Nasrani.





[1] Machfud syefudin,dkk, Dinamika peradaban Islam, (Yoyakarta: Pustaka Ilmu, 2013),

Tahapan Katabolisme Karbohidrat Respirasi Aerob dan Anaerob

2:26 PM Add Comment
Metabolismedalam makhluk hidup dapat dibedakan menjadi katabolisme dan anabolisme. Pengertian Katabolisme adalah proses penguraian atau pemecahan senyawa organik kompleks menjadi senyawa sederhana. Dalam proses katabolisme, terjadi pelepasan energi sebagai hasil pemecahan senyawa-senyawa organik kompleks tersebut. Adapun anabolisme adalah proses pembentukan atau penyusunan senyawa organik sederhana menjadi senyawa kompleks. Kebalikan dari katabolisme, proses anabolisme ini memerlukan energi. Kali ini akan dibahas mengenai proses katabolisme.
Metabolisme

Contoh dari proses katabolisme adalah respirasi selular. Berbeda dengan pengertian respirasi pada umumnya (proses pengikatan O2 ), respirasi selular diartikan sebagai jalur katabolik (penghasil energi) dengan cara: melepaskan energi yang tersimpan dengan memecah molekul kompleks (karbohidrat, lemak dan protein).

Respirasi selular terjadi pada semua sel tubuh hewan maupun tumbuhan terutama di mitokondria. Pada respirasi selular, molekul glukosa (karbohidrat) dan bahan makanan lain diuraikan atau dipecah menjadi karbon dioksida (CO2 ), air (H2O), dan energi dalam bentuk ATP. Berdasarkan keterlibatan oksigen dalam prosesnya, respirasi selular terbagi menjadi respirasi aerob dan respirasi anaerob.
Apakah Anda tahu perbedaannya?

Jika tidak langsung kita bahas bersama.

1. Respirasi Aerob

Respirasi aerob adalah proses respirasi yang menggunakan oksigen. Secara sederhana, proses respirasi aerob pada glukosa dituliskan sebagai berikut.



Apakah respirasi aerob terjadi sesederhana reaksi ini?. Tentusaja tidak, Proses respirasi aerob ini melewati tiga tahapan, yaitu:

a. Glikolisis,
b. Siklus Krebs, dan
c. Rantai transfer elektron.

Bagaimana proses terjadinya di ketiga tahapan tersebut.? Langsung saja kita bahas bersama...

a. Glikolisis

Glikolisismerupakan serangkaian reaksi yang terjadi di sitosol pada hampir semua sel hidup. Pada tahap ini, terjadi pengubahan senyawa glukosa dengan 6 atom C, menjadi dua senyawa asam piruvat dengan 3 atom C, serta NADH dan ATP. Tahap glikolisis belum membutuhkan oksigen.
Glikolisis yang terdiri atas sepuluh reaksi, dapat disimpulkan dalam dua tahap:

  • Reaksi penambahan gugus fosfat. Pada tahap ini digunakan duamolekul ATP (terjadi pada fase investasi energy yang mencakup lima langkah pertama).
  • Gliseraldehid-3-fosfat diubah menjadi asam piruvat. Selain itu, dihasilkan 4 molekul ATP dan 2 molekul NADH (fase pembayaran energy mencakup lima langkah berikutnya).




Pada tahap glikolisis dihasilkan energi dalam bentuk ATP sebanyak 4 ATP. Namun karena 2 ATP digunakan pada awal glikolisis maka hasil akhir energi yang didapat adalah 2 ATP.

b. Siklus Krebs

Siklus asam sitratjuga disebut siklus as.trikarboksilat atau yang sering kita sebut Siklus Krebsdijelaskan pertama kali oleh Hans Krebs pada sekitar 1930-an. Dalam siklus Krebs, satu molekul asetil KoA akan menghasilkan 4 NADH, 1 GTP, dan 1 FADH. GTP (guanin trifosfat) merupakan salah satu bentuk molekul berenergi tinggi. Energi yang dihasilkan satu molekul GTP setara dengan energi yang dihasilkan satu molekul ATP. Molekul CO2  juga dihasilkan dari siklus Krebs ini. Karena satu molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul.

Siklus ini merupakan tahap kedua dalam respirasi aerob dan terjadi di matriks mitokondria.Siklus ini melibatkan 2 siklus untuk memetabolisme glukosa, yaitu tiap satu siklus untuk satu asetil ko.A.

Siklus ini dimulai dari dua molekul asam piruvat hasil dari glikolisis yang ditransportasikan dari sitoplasma ke dalam mitokondria, tempat terjadinya siklus Krebs. Akan tetapi, asam piruvat sendiri tidak akan memasuki reaksi siklus Krebs tersebut. Asam piruvat tersebut akan diubah menjadi asetil koenzim A (asetil koA). Tahap pengubahan asam piruvat menjadi asetil koenzim A ini terkadang disebut tahap transisi atau reaksi dekarboksilasi oksidatif. Berikut ini gambar proses pengubahan satu asam piruvat menjadi asetil koenzim A.



Kompleks senyawa asetil koenzim A inilah yang akan memasuki siklus Krebs atau yang dikenal juga sebagai siklus asam sitrat. Koenzim A pada pembentukan asetil KoA merupakan turunan dari vitamin B.


Penjelasan :
  • Setiap satu asetil ko.A (2C) yang masuk ke dalam siklus krebs dan bergabung dengan asam oksaloasetat (4C), terbentuk asam sitrat (6C)àdioksidasià melepaskan CO2 dan membebaskan H+dan e-  à asam ketoglutarat (5C)àPembebasan e- mereduksi energy karier yaitu NAD+ menjadi NADH dan FAD+ menjadi FADH2. à as. ketoglutarat juga direduksi. Siklus terus berlanjut untuk mengoksidasi asam suksinat, asam fumarat, dan asam malat, dan yang lainnya. Dan memproduksi lebih banyak CO2, NADH, FADH2dan ATP.
  • H2O ditambahkan untuk menyuplai lebih banyak H+.  CO2 adalah produk sampah dari hasil respirasi dan dikeluarkan oleh sel. Asam oksaloasetat diregenerasikan untuk memulai siklus selanjutnya. NADH, FADH2 yang dihasilkan akan bermigrasi pada tahap selanjutnya yaitu rantai transport elektron.
  •  Di dapatkan dalam satu asetil ko.A didapatkan energy 1 ATP, 1 FADH2 , dan 3 NADH. Karena yang masuk tadi adalah dua molekul asetil ko.A, maka didapatkan 2 ATP, 2 FADH2 , dan 6 NADH


Selain dihasilkan energi pada siklus Krebs, juga dihasilkan hidrogen yang direaksikan dengan oksigen membentuk air. Molekul-molekul sumber elektron seperti NADH dan FADH2  dari glikolisis dan siklus Krebs, selanjutnya memasuki tahap transpor elektron untuk menghasilkan molekul berenergi siap pakai.

c. Sistem Transfer Elektron

Tahap terakhir dari respirasi seluler aerob adalah sistem transfer elektron. Tahap ini terjadi pada ruang intermembran dari mitokondria. Pada tahap inilah ATP paling banyak dihasilkan.

Seperti Anda ketahui, sejauh ini hanya dihasilkan 4 molekul ATP dari satu molekul glukosa, yaitu 2 molekul dari glikolisis dan 2 molekul dari sikluk Krebs. Akan tetapi, dari glikolisis dan siklus Krebs dihasilkan 10 NADH (2 dari glikolisis, 2 dari tahap transisi siklus Krebs, dan 6 dari siklus Krebs) dan 2 FADH2 . Molekul-molekul inilah yang akan berperan dalam menghasilkan ATP.

Jika Anda perhatikan, meskipun glikolisis dan siklus Krebs termasuk tahap respirasi aerob, namun sejauh ini belum ada molekul oksigen yang terlibat langsung dalam reaksi. Pada tahap transfer elektron inilah oksigen terlibat secara langsung dalam reaksi.

Pada reaksi pertama, NADH mentransfer sepasang elekron kepada molekul flavoprotein (FP). Transfer elektron mereduksi flavoprotein, sedangkan NADH teroksidasi kembali menjadi ion NAD+. Elektron bergerak dari flavoprotein menuju sedikitnya enam akseptor elektron yang berbeda. Akhirnya, elektron mencapai akseptor protein terakhir berupa sitokrom a dan  a3 . Perhatikan gambar berikut.


Akseptor terakhir dari rantai reaksi merupakan oksigen. Elektron berenergi tinggi dari NADH dan FADH2 memasuki sistem reaksi. Dalam perjalanannya, energi elektron tersebut mengalami penurunan energi yang digunakan untuk proses fosforilasi ADP menjadi ATP sehingga satu molekul NADH setara dengan 3 ATP dan satu molekul FADH2  setara dengan 2 ATP. Berapakan total ATP yang dihasilkan satu molekul glukosa melalui respirasi aerob? Perhatikan gambar berikut.


2. Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob adalah proses respirasi yang tidak memerlukan oksigen. Salah satu contoh proses ini adalah proses fermentasi. Respirasi anaerob dapat terjadi pada manusia dan hewan jika tubuh memerlukan energi secara cepat. Pada mikroorganisme seperti bakteri dan jamur, respirasi anaerob dilakukan karena keadaan lingkungan yang tidak memungkinkan dan belum memiliki sistem metabolisme yang kompleks.

Mengapa respirasi anaerob dapat terjadi dan berapa banyak energi yang dihasilkannya? Masih ingatkah Anda tahap glikolisis pada respirasi aerob? Pada tahap tersebut, glukosa dapat dipecah untuk menghasilkan total 2 ATP dan tidak memerlukan oksigen. Meskipun energi yang dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi awal bagi hewan.

Selain menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan NAD+. Tanpa suplai NAD+ yang memadai, proses glikolisis pada respirasi anaerob dapat terhenti. Oleh karena itu, organisme yang melakukan respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH menjadi NAD+ kembali. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua cara respirasi anaerob yang dilakukan organisme.

a. Fermentasi alkohol

Beberapa organisme seperti khamir (Saccharomyces cereviceace) melakukan fermentasi alkohol. Organisme ini mengubah glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol (etanol)



Proses fermentasi alkohol diawali dengan pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat. Pada proses tersebut, dibentuk juga 2 ATP dan 2 NADH. Setiap asam piruvat diubah menjadi asetildehid dengan membebaskan CO2 . Asetildehid diubah menjadi etanol dan NADH diubah menjadi NAD+ untuk selanjutnya digunakan dalam glikolisis kembali.

Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak digunakan manusia selama ribuan tahun dalam pengolahan bahan makanan. Khamir banyak digunakan dalam pembuatan roti dan minuman beralkohol.

b. Fermentasi Asam Laktat

Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai dengan tahap glikolisis. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan beberapa sel lainnya, serta beberapa bakteri asam laktat. Pada otot, proses ini dapat menyediakan energi yang dibutuhkan secara cepat. Akan tetapi, penumpukan asam laktat berlebih dapat menyebabkan otot lelah. Asam laktat berlebih dibawa darah menuju hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat. Industri susu menggunakan fermentasi asam laktat oleh bakteri untuk membuat keju dan yoghurt.




Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis, membentuk 2 ATP dan 2 NADH. NADH diubah kembali menjadi NAD+ saat pembentukan asam laktat dari asam piruvat. Fermentasi asam laktat tidak menghasilkan CO2 , seperti halnya fermentasi alkohol.

PENGERTIAN TANAH PADA LAHAN KERING

1:56 PM Add Comment
Sifat fisik tanah pada lahan kering kurang baik, yaitu berstruktur padat, kelembapan lapisan tanah atas (top soil) maupun lapisan tanah bawah (sub soil) rendah, sirkulasi udara agak terhambat, dan kemampuan tanah untuk menyimpan air relatif rendah.

Ciri utama yang menonjol di lahan kering adalah terbatasnya air, makin menurunnya produktifitas lahan, tingginya variabilitas kesuburan tanah dan macam spesies tanaman yang ditanam serta aspek sosial, ekonomi dan budaya. Keadaan lahan kering umumnya adalah lahan tadah hujan yang lebih peka terhadap erosi, terutama jika keadaan tanah miring dan tidak tertutup vegetasi.


Lahan Kering

Lahan kering sebagian besar terdiri dari tanah-tanah ultisol, inceptisol/aluvial, alfisol, dan oksisol, namun tetap berpotensi untuk dikembangakan sebagai lahan yang produktif dengan pemilihan teknologi dan jenis komoditi yang sesuai.

Alluvial merupakan tanah yang berkembang dari bahan alluvium muda (recen), mempunyai susunan berlapis atau kadar C-organik tidak teratur dengan kadar fraksi pasir kurang dari 60% pada kedalaman antara 25 – 100cm dari permukaan tanah mineral (Pusat Penelitian Tanah, 1993). Tanah aluvial hanya meliputi lahan yang sering atau baru saja mengalami banjir, atau merupakan hasil endapan bahan-bahan koluvial akibat angkutan dari daerah di atasnya.

Tanah Aluvial dengan warna kelabu kekuningan (disebut Aluvial Kelabu Kekuningan) berkembang di daerah dengan tingkat drainasi yang baik. Tanah Aluvial Kelabu Kekuningan pada umumnya mempunyai masalah dengan kekurangan air.

PENGERTIAN RESPIRASI

12:20 PM Add Comment
Pengertian Respirasi yang terdapat pada http://answers.yahoo.com adalah sebagai berikut:
  1. Respirasi adalah bernapas, yaitu mengambil O2 dan mengeluarkan CO2 serta H2O melalui paru-paru dan hidung.
  2. Respirasi adalah pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan lingkungannya.
  3. Respirasi diartikan sebagai reaksi enzimatik dimana sel-sel tubuh dapat mempergunakan oksigen. Dalam peristiwa tersebut, sitokrom, yang disebut enzim respirasi memegang peranan penting. 
Pengertian Respirasi menurut http://id.wikipedia.org adalah :
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan oksigen.

Pengertian Respirasi menurut http://pengertian-definisi.blogspot.com adalah sebagai berikut :

  • Respirasi adalah proses pernafasan yang menghirup / menghisap oksigen dari udara dan mengeluarkan / melepaskan karbondioksida ke udara.
     
  • Respirasi pada tanaman adalah proses reaksi karbohidrat (CH2O) dengan oksigen (02) menghasilkan air (H2O) dan energi kimia karbohidrat (CO2) yang dilepaskan ke udara.
     
  • Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi tersebut akan dipergunakan dalam proses metabolisme atau energi kimia tersebut akan dipergunakan untuk menggantikan energi yang dipergunakan dalam metabolisme.
     
  • Apabila banyak terjadi respirasi pada tanaman; berarti banyak energi yang keluar dan banyak karbohidrat yang terurai. Ini dapat mempengaruhi produksi tanaman tersebut.

Respirasi

Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH. Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi) dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini.


Respirasi

Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob. Yang paling biasa dikenal orang adalah dalam proses pembuatan alkohol oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Berbagai bakteri anaerob menggunakan belerang (atau senyawanya) atau beberapa logam sebagai oksidator.

Respirasi dilakukan pada satuan sel. Proses respirasi pada organisme eukariotik terjadi di dalam mitokondria.

artikel terkait:

Katabolime Karbohidrat